Islam adalah Din yang haq dan paling ditakuti oleh mereka
penyembah thagut. Dan otomatis, mereka akan berusaha untuk menghancurkan Islam.
Mereka yang menegakkan Islam pasti jadi target mereka. Mereka yang menjadikan
Islam sebagai Din dalam hidupnya, jangan harap mereka terbebas dari ancaman dan
gangguan dari mereka yang menolak kebenaran. Dalam QS. Al-Baqarah ayat 120
Allah berfirman:
وَلَنْ تَرْضَى
عَنْكَ الْيَهُودُ وَلَا النَّصَارَى حَتَّى تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ قُلْ إِنَّ هُدَى
اللَّهِ هُوَ الْهُدَى وَلَئِنِ اتَّبَعْتَ أَهْوَاءَهُمْ بَعْدَ الَّذِي جَاءَكَ مِنَ
الْعِلْمِ مَا لَكَ مِنَ اللَّهِ مِنْ وَلِيٍّ وَلَا نَصِيرٍ
“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan ridho kepada
kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: ‘Sesungguhnya petunjuk
Allah itulah petunjuk (yang benar)’. Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti
kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi
menjadi pelindung dan penolong bagimu”
Mereka memiliki trik untuk menghancurkan generasi Islam.
Kalau zaman dulu mereka menghancurkan suatu kaum dengan kekerasan, sekarang
mereka memiliki cara yang lebih ampuh dan lebih modern daripada kekerasan.
Berikut cara-cara mereka dalam menghancurkan generasi Islam.
Pertama, mereka hancurkan bibit-bibit unggul pada
target dengan hal-hal yang membuat Akal dan Jiwa target rusak. Kalau di zaman
Firaun, bibit-bibit unggul dihancurkan dengan cara membunuh bayi yang baru
lahir, di zaman sekarang, yang dibunuh bukanlah fisiknya melainkan Akal dan Jiwanya.
Dan lihat realitanya sekarang, pemuda-pemuda muslim Indonesia melupakan tugasnya
sebagai seorang muslim, melupakan tugasnya sebagai penerus bangsa. Banyak
hal-hal yang tidak penting dan bahkan hal-hal yang merusak Akal dan Jiwa
pemuda-pemuda Islam, Sehingga pemuda Islam menjadi tidak memiliki semangat
dalam memperjuangkan Din mereka sendiri. Banyak hal yang mereka prioritaskan
akan tetapi hal itu malah menjauhkan mereka dari Allah. Banyak
kesibukkan-kesibukkan dunia yang membuat mereka tidak peduli terhadap keadaan
Islam saat ini. Game itu membuat mereka menjadi bersikap bodoamat. Tiktok itu
membuat mereka lupa membuka Al-Qur’an mereka. Film itu membuat mereka lalai
akan kewajiban dalam hidupnya. Pacaran itu membuat mereka lupa ada hal yang
harus lebih mereka cintai daripada si dia, yakni Allah dan Rasulnya. Perlu
diketahui hal ini lebih berbahaya dari serangan fisik, karena hal ini membuat
kita tidak sadar sebenarnya kita sedang diperangi Ghazwul Fikri pertempuran
pikiran. Maka yang dipertaruhkan bukanlah nyawa akan tetapi akal dan jiwanya.
Maka kita sebagai kaum yang diperangi harus sadar dalam bahwa ini adalah
program kaum kafir dan jangan sampai kita termasuk manusia-manusia yang rusak
akal dan jiwanya karena Ghazwul fikri ini. Naudzubillah
Kedua, Mereka menebarkan fitnah untuk memecah belah
umat Islam. Sama seperti Belanda menjajah Indonesia dengan devide et impera atau
dengan mengadu domba, musuh Islam pun menggunakan metode yang sama. Mereka Adu
domba remajanya dengan kefanatikkan terhada game yang mereka mainkan. Mereka
adu domba Ulama-ulamanya. Mereka masukkan pemikiran-pemikiran sekularis,
liberalis, pluralis. Mereka memecah belah umat Islam dengan membenturkan Din
Allah dan Negara. Mereka benturkan syariat dengan UUD. Mereka benturkan
Khilafah dengan Pancasila. Dengan terpecahnya umat Islam, mereka dengan mudah
menghancurkan umat Islam.
Ketiga, Mereka buat umat Islam takut dan phobia
dengan Dinnya sendiri lewat berita media, hoaks dan bahkan menyusup lewat buku pelajaran
sekolah. Orang yang menerapkan syariat Islam dibilang radikal, yang menegakkan
syariat dan berunjuk rasa dibilang teroris. Mereka serang ulama-ulamanya karena
mereka tidak berani menyerang umat Islam secara langsung. Mereka belokkan
sejarah tentang Kartosuwiryo yang hendak menegakkan Negara Islam. Maka ketika
umat Islam sudah phobia dengan Din Islam, bagaimana mereka dapat membela Din
mereka sendiri. Naudzubillah Semoga Allah lindungi kita dari fitnah-fitnah
mereka aamiin.
Bagaimana cara menanggulangi itu semua? Tentunya dengan
berdoa kepada Allah dan terus berjamaah, karena umat Islam yang berjamaah tidak
akan dapat dihancurkan.
“Orang-orang Yahudi bergolong-golong terpecah menjadi 71
atau 72 golongan, orang Nasrani bergolong-golong menjadi 71 atau 72 golongan,
dan umatku (kaum muslimin) akan bergolong-golong menjadi 73 golongan. Yang
selamat dari padanya satu golongan dan yang lain celaka. Kemudian ditanyakan,
‘Siapakah yang selamat itu?’ Rasulullah saw menjawab, ‘Merekalah Ahlusunnah wal
Jama’ah.’ Dan kemudian ditanyakan lagi, ‘Apakah Ahlusunnah wal jama’ah itu?’
Beliau menjawab, ‘Apa yang aku berada di atasnya, hari ini, dan beserta para
sahabatku (diajarkan oleh Rasulullah saw dan diamalkan beserta para sahabat).’ (HR.
Thabrani)
Wallahu A’lam
image source: nusadaily.com
Sangat Meresahkan
ReplyDeletemaka dari itu kita harus mempersiapkan diri kita sebaik mungkin, jaga aqidah syariat islam
DeletePost a Comment